Hari Jum’at, tanggal 16 Desember 2022 mahasiswa KKN STAINU Purworejo sukses melaksanakan kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL) yang bertempat di rumah Bapak Subur, lurah desa Loning. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Ibu Tri Rahayu selaku ketua BKL At-Taqwa dan warga desa Loning usia lansia sejumlah 20 orang. Bina keluarga Lansia adalah Kelompok Kegiatan (POKTAN) Keluarga sebagai wujud kepedulian untuk meningkatkan kualitas hidup lansia, yaitu pra lansia, berumur 44-59 tahun dan lansia, berumur 60 tahun atau lebih. Kegiatan BKL ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu cek kesehatan yang terdiri dari pemeriksaan tekanan darah dan berat badan, dilanjutkan dengan tahlil, senam lansia dan kajian keagamaan.
Ibu Tri Rahayu selaku ketua BKL At-Taqwa dalam sambutannya menyampaikan pesan “Bahwa sebagai lansia harus bisa menjaga kesehatan, tidak hanya sehat tetapi sehat walafiat dimana dalam artian sesungguhnya sehat mencerminkan kesehatan fisik (jasmani) dan walafiat mencerminkan kesehatan rohani”, lebih lanjut beliau juga menyampaikan pesan kepada mahasiswa bahwa “Mahasiswa untuk selalu bisa berinteraksi baik dengan masyarakat, karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan orang lain, bukan makhluk sok-sial. Interaksi sosial salah satunya yaitu dengan diadakannya kegiatan BKL (Bina Keluarga Lansia) ini”.
Salah satu rangkaian kegiatan BKL ini yaitu senam persendian untuk lansia yang dipimpin oleh mahasiswa KKN Stainu Purworejo. Senam lansia ini bertujuan untuk meregangkan dan menjaga kesehatan persendian, serta sebagai pemanasan sebelum melakukan kegiatan sehari-hari. Pada kesempatan kegiatan BKL kali ini KKN Stainu Purworejo juga memberikan kajian keagamaan dengan tema “Mencegah Pikun dengan Berdzikir” yang di sampaikan oleh Muhammad Saefulloh selaku mahasiswa KKN STAINU Purworejo. Dalam kajiannya pemateri menyampaikan “Bahwa ganjaran dari berdzikir tidak hanya pahala, namun bedzikir juga dapat menjadi senam otak yang dapat mengurangi kemungkinan terkena pikun, selain itu berdzikir juga memiliki manfaaat lainnya, di antaranya membantu seorang hamba untuk senantiasa mengingat Allah, mengkontrol emosi dan memberikan ketenangan hati.” Di akhir materinya, Muhammad Saefullah menutup dengan mengajarkan do’a agar terhindar dari lupa atau pikun yang beliau dapatkan dari Gus Rumayzijat, Pondok Pesantren An-Nur Bantul, yaitu:
يَا قَيُّوْمُ فَلَا يَفُوْتُهُ شَيْءٌ مِنْ عِلْمِهِ وَلَا يَؤُوْدُهُ
Do’a ini dibaca sebanyak 27 kali, sebelum sholat Subuh.
Kegiatan BKL ini ditutup dengan Do’a dan foto bersama.